- Gubernur Bagi Bibit Durian
- Sosialisasi Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
- Sosialisasi Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan
- Gerakan Tanam Padi Gogo Di Desa Budaya Pampang Kota Samarinda
- Kunjungan Kerja dan Silaturahmi Gubernur Kalimantan Timur di Kecamatan Samboja dan Muara Jawa
- Gerakan Percepatan Tananm Jagung
- Kementerian Pertanian dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Konsultasi Persoalan Pangan
- Rakor Pangan Se-Kaltim 2018
- Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pangan Se Kalimantan Timur 2018
- Dinas Pangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Dapat Bimbingan dan Konseling Kearsipan
Cara Mudah dan Cepat Membuahkan Jeruk Keprok
Berita Populer
- Cara Menanam Tumbuhan dengan Hidroponik
- Pertanian Kaltim Dapat 162 Miliar dari APBN Tahun 2017
- Budidaya Pisang Kepok
- BUDI DAYA SINGKONG GAJAH
- Cara sukses budidaya semangka
Berita Terkait
Jeruk keprok menjadi andalan baru untuk memenuhi kebutuhan jeruk di pasar lokal, sekaligus untuk menghadapi serbuan jeruk impor. Namun dalam perkembangannya masih banyak kendala yang dihadapi untuk meningkatkan produksi jeruk keprok. Salah satunya, masih banyak petani yang menghendaki menanam jeruk siam, karena waktu berbuah jeruk siam relatif lebih cepat, yaitu hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 tahun setelah tanam. Sedangkan jeruk keprok berbuah pertama membutuhkan waktu lebih lama, yakni rata-rata 4 tahun setelah tanam.
Untuk itu dibutuhkan teknologi sederhana untuk mempercepat poses berbuah jeruk keprok, salah satunya dengan metode pelenturan percabangan. Dengan metode ini petani tidak perlu khawatir menanam jeruk keprok karena umur produksi awal bisa dipercepat sama dengan jeruk siam, bahkan mampu berbuah lebih banyak hingga 20 s/d 25 kg perpohon pada awal produksi. Kebun percobaan banaran di Batu Jawa Timur telah menggunakan metode ini untuk mempercepat proses berbuah tanaman jeruk Keprok Batu 5 dan sekarang sudah terlihat hasilnya.
Prinsip dasar metode ini adalah perlakuan gangguan pada percabangan dengan cara melunturkan atau membuat cabang menjadi lentur sehingga terjadi gangguan pada jaringan xilem ataupun floam, yang berdampak meningkatnya akumulasi karbohidrat (CH2O) yang ada didalam daun dan akan mempengaruhi yang ada di dalam daun dan akan mempengaruhi kecepatan kesiapanprimordia bakal bunga dan bakal buah. Disamping itu juga dilakukan pengaturan derajad sudut percabangan tanaman agar menjadi besar dari sebelumnya, sehingga postur tanaman terbentuk lebih ideal dengan pertumbuhan pada tajuknya cenderung menyamping (horizontal). Dengan cara ini pengruh gravitasi bumi sedikit terhambat untuk menarik atau mengurangi ketersediaan
